Desau angin malam
Mengantarkan nyanyian iblis dalam lelapku
Menusuk remuk persendian imanku
Membelai setiap jengkal tubuhku dengan jerat penatku
Ku coba picingkan mata namun tak kuasa
Bathinku berontak namun jiwaku terlena
Pupus …
Hangus…
Hasrat menggelora tuk sambangi pujaan
Runtuh dalam dekapan syetan
Semakin dalam..
Semakin kelam…
Jiwaku hilang tertelan malam
Disaat Rabbku turun menghampiriku
Disaat kasih sayang tercurah tiada terbilang
Aku tetap asyik bercengkerama dengan nikmatnya kepalsuan
Yang beriringan dengan melodi dengkuranku
Hatiku tuli…
Dari mendengar untaian dzikir si jangkrik malam
Dari merasakan gema tasbih si ayam jantan
Aku terus saja terlena dalam hangatnya kencing syetan
Bilakah aku berharap surgaMu…
Kalau menemuiMu aku tak mampu
Akankah aku mendapat ampunMu
Jika bersamaMu aku tak mau
Dan……
Ketika mentari menampakkan kasih mesranya
Aku terbangun dengan tanpa rasa dosa
Ya Allah…
Beri aku kesempatan…
Sebelum terlambat…
Izinkan aku memelukMu
Sendiri dimalam bisu
Kuatkan aroma imanku
Hingga Iblispun malas mendekatiku
Jika sepertiga malam terakhir itu
Masih dapat aku jumpai lagi dalam hidupku
Aku ingin menangis dalam pelukan RahmanMu ya Rabbi…
Aku ingin berbagi cerita denganMu wahai kekasihku…
Akan kuhantarkan untaian pujian
Yang tidak pernah diikrarkan seorang pujangga
Akan kulantunkan melodi asmara
Dalam derap butir-butir tasbih
memujiMu adalah impianku..
menyayangMu adalah harapan sebelum matiku…
Menggapai ridhoMu merupakan hadiah terindah dalam hidupku…
Naungi aku …ya Allah… dengan hangat pelukanMu.